UMM Jadi Tuan Rumah Presidential Meeting dan Forum Perkumpulan Nationwide University Network Indonesia (NUNI)
INFOKAMPUS.NEWS – Kompetensi socio-ecoprenur dianggap sebagai salah satu kompetensi yang penting pada era Revolusi Industri 4.0. Menyadari hal itu, Perkumpulan Nationwide University Network Indonesia (NUNI) mengadakan kegiatan Presidential Meeting dan NUNI Forum di Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) (4/10).

Dr. H. Fauzan, M.Pd selaku Rektor UMM memberikan sambutan “Agenda ini sebagai bentuk penguatan kerjasama antar perguruan tinggi dengan upaya membranding komunitas NUNI agar menjadi suatu sinergitas kelompok dengan peningkatan mobilitas mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan dari masing-masing perguruan tinggi,” .
Hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 21 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia yang tergabung dalam NUNI. Sedangkan Beberapa Universitas yang menjadi pemateri dalam kegiatan Presidential Meeting dan NUNI Forum ini adalah Universitas Brawijaya, Universitas Binus Malang, serta UMM.
Universitas tersebut diatas dianggap sukses dalam hal pengelolaan unit bisnis. baik secara akademis maupun yang non akademis. Sehingga, ketiga kampus tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi pada NUNI Forum ini.
Kompetensi Socio-ecopreneur telah dimiliki oleh UMM, dimana UMM telah menggelar Festival Kebangsaan selama 3 tahun terakhir. Wakil Direktur Bidang Pemasaran Product Research UMM. Festival Kebangsaan ini merupakan ajang bagi para pelaku bisnis dan produsen untuk bersosialisasi dari hasil product research para mahasiswa.
Dalam rangka menambah penilaian dari Kemenristekdikti, Pupung Arifin sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Atmajaya Yogyakarta menyampaikan ide agar konsep kompetensi socio-ecopreneur diimplementasikan juga pada skema kerjasama internasional perguruan tinggi.
Rektor Binus Malang, Dr Ir. Boto Situmpang MBP mengusulkan “Jika ingin menerapkan minor yang berbasis Socio-ecoprenur, maka harus melihat potensi yang ada dari masing-masing daerah asal perguruan tinggi. supaya strategis tepat sasaran, dan cocok pada stakeholder terkait. Seperti layaknya yang sudah diterapkan di BINUS,”ujarnya.
Sedangkan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) mengusulkan agar pelatihan enterprenur juga ditingkatkan baik digital maupun technoprenur. Selain hal tersebut, dalam rangka meningkatkan keragaman kegiatan NUNI, diperlukan database setiap perguruan tinggi yang dapat digunakan oleh semua anggota NUNI untuk diadaptasi, dan dimodifikasi ulang. Berdasarkan database maka anggota NUNI dapat memodifikasi. (Rls/Rfl)